Dinamika Sastra Indonesia: Dari Klasik Tak Terpengaruh Barat Hingga Modern Terpengaruh Barat

0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

Sastra Indonesia merupakan cahaya yang memancar dari sejarah kekayaan budaya bangsa. Dua periode utama, Sastra Indonesia Klasik yang tidak terpengaruh oleh Barat dan Sastra Indonesia Modern yang terpengaruh oleh Barat, menggambarkan perjalanan yang kaya dan menarik dalam evolusi kesusastraan di Indonesia.

Dalam Sastra Indonesia Klasik yang tidak terpengaruh oleh Barat, pengaruh Animisme/Dinamisme memberikan landasan yang kuat. Mantra, sebuah bentuk kuno dari ritual dan kepercayaan, menghidupkan kekuatan spiritual dalam karya sastra. Cerita Rakyat, dalam berbagai bentuknya seperti Legenda, Sage, Mite, Fabel, Cerita Lucu, menjadi cerminan kehidupan masyarakat pada masa itu. Mereka menghibur, memberikan pelajaran moral, dan menghadirkan suatu dunia yang magis.

Kemudian, pengaruh Hindu/Budha menyumbang kekayaan Sastra Indonesia Klasik melalui kisah-kisah Pewayangan yang legendaris dan epik, seperti cerita Panji yang memiliki pesan moral mendalam. Selain itu, karya sastra seperti Gurindam dan Seloka mencerminkan kebijaksanaan dan keindahan dalam bentuk puisi.

Perkembangan selanjutnya adalah pengaruh Islam/Melayu dalam sastra. Karya-karya seperti Syair, Hikayat, Nazam, Masnawi, ruba’i, khit’ah, Pantun, Bidal, Peribahasa, serta Petatah-petitih, menyatu dalam kearifan lokal dan spiritualitas Islam, menciptakan karya yang indah dan mendalam.

Pada sisi lain, Sastra Indonesia Modern yang terpengaruh oleh Barat, memperlihatkan transformasi yang terjadi seiring dengan arus globalisasi dan modernisasi. Berawal dari Angkatan ‘20-an yang melahirkan karya-karya monumental dari Angkatan Balai Pustaka dan Angkatan Siti Nurbaya, mencerminkan perjuangan dan semangat di masa itu.

Kemudian, masuk ke Angkatan ‘30-an dengan munculnya Pujangga Baru, yang menampilkan karya yang lebih bebas dan inovatif. Angkatan ‘45 menggambarkan semangat kemerdekaan dalam karya sastra. Lalu, Angkatan ‘66, yang berjuang dalam menghadapi dinamika sosial-politik pada masa itu.

Berlanjut ke era-era berikutnya, seperti Angkatan ‘70-an, ’80-an, ’90-an, hingga Angkatan 2000-Sekarang, setiap periode menghadirkan dinamika, eksperimen, dan tantangan baru dalam menciptakan karya sastra. Masing-masing mencerminkan nilai-nilai, kecenderungan, dan perubahan sosial, politik, dan budaya pada zamannya.

Evolutifnya Sastra Indonesia, dari klasik yang terbebas dari pengaruh Barat hingga era modern yang terpapar oleh Barat, menunjukkan kekayaan warisan budaya yang terus berkembang dan relevan dalam menyuarakan identitas dan perubahan zaman di Indonesia.

Materi lebih lengkap mengenai sejarah sastra dapat dibaca pada buku di bawah ini. Dapatkan edisi cetak dengan harga terjangkau.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *