Pengertian dan Jenis Kalimat

0 0
Read Time:5 Minute, 52 Second

Kalimat

Pengertian Kalimat 

Merujuk pada KBBI, kalimat memiliki makna satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (Badan Bahasa, 2021). Dari makna KBBI tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari kalimat di awali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik, tanda seru, dan tanda tanya. Berikut pengertian kalimat yang dikutip dari beberapa pakar ahli bidang kebahasaan (linguistik). 

Tabel 1. Pengertian Kalimat dari Beberapa Pakar

No.Pendapat AhliPengertian
 DardjowidojoBagian terkecil dari suatu ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
 KridalaksanaSatuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa.
 AlisyahbanaSatuan terkecil dari resepsi lengkap.
Sumber: (Sasangka, 2014)

Kalimat pada hakikatnya sekurang-kurangnya memiliki fungsi subjek dan predikat. Kedua fungsi ini merupakan hal yang wajib terdapat pada kalimat. Sementara itu, objek, pelengkap, dan keterangan merupakan fungsi tambahan sehingga kalimat tersebut memiliki informasi yang lebih kompleks. 

Kesalahan umumnya yang terjadi pada saat konstruksi kalimat adalah penghilangan fungsi subjek dengan menambahkan preposisi ataupun kata tugas di awal kalimat. Kalimat yang terdapat pada karya ilmiah haruslah memenuhi unsur-unsur kalimat dan bersifat predikatif. Apabila hal tersebut tidak dipenuhi, kalimat menjadi tidak efektif. Untuk kalimat efektif akan dibahas pada bagian selanjutnya. 

Beberapa penulis pemula merasa sulit untuk mengawali sebuah tulisan dengan menggunakan kalimat efektif. Padahal, menulis sama halnya berbicara hanya saja bahasa tulis memiliki kaidah dan struktur yang berbeda dengan bahasa lisan. Keterampilan menulis erat kaitannya dengan keterampilan membaca. Semakin banyak buku, artikel, dan tulisan lainnya yang dibaca, keterampilan menulis pun akan meningkat. Sangat disarankan literasi membaca harus benar-benar diterapkan oleh kalangan mahasiswa agar memiliki kemampuan menulis yang baik. 

Jenis Kalimat 

Semua aspek dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari memerlukan kalimat untuk mengomunikasikan tentang keperluan yang kita inginkan. Tanpa adanya sebuah kalimat komunikasi yang ingin kita bangun tidaklah tercapai. Kalimat ini sendiri terdiri atas kata-kata yang pembentuknya dan mempunyai makna setiap kata yang diujarkan. Kata dapat menyampaikan maksudnya yang lebih kompleks dan manusia mencoba merangkaikan kata-kata menjadi kalimat.

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri dari klausa, Cook dkk., (dalam Tarigan, 1985:5). Dalam tulisan, kalimat dimulai dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Selain itu,  kalimat dapat ditelaah dari dua aspek, yaitu berdasarkan jumlah klausanya dan berdasarkan kelengkapan unsur-unsurnya (Kridalaksana, 2009). 

Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat berklausa satu, misalnya; Saya makan sayur. Kalimat majemuk adalah terdiri atas  beberapa klausa bebas (Tarigan, 1983). Berdasarkan kelengkapan unsur-unsurnya, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung setidaknya satu subjek dan satu predikat, misalnya; Anak-anak berlarian. Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak mengandung setidaknya satu subjek dan satu predikat, sehingga menjadi; Anak-anak yang berlarian (Kridalaksana, 2009). 

Makna sebuah kalimat juga merupakan hal yang penting. Menurut Priscian (dalam Graffi, 2001:113), sebuah kalimat adalah gabungan kata-kata yang padu, mengungkapkan sebuah gagasan yang utuh. Di samping itu, Mario Pei dan Frank Gayner (1975:194) mendefinisikan kalimat sebagai sejumlah kata yang terangkai secara gramatikal dan sintaktis sehingga membangun sebuah bagian yang bermakna utuh secara gramatikal. Misalnya, kalimat tikus belang memakan kucing memang gramatikal, tetapi tidak padu. Kalimat itu harus diperbaiki menjadi kucing belang memakan tikus.

Jenis kalimat dapat ditinjau dari kelengkapan kalimat, yakni kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Selanjutnya, berdasarkan predikat, kalimat terbagi menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Sementara itu, menurut Sasangka (2014)kalimat bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi kalimat simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk campuran.

Tabel 2. Ciri dan Penanda Fungsi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan 

No. Unsur KalimatCiri Penanda
1. subjekKata benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal), atau klausaDisertai kata itu. Dapat dicari dengan menggunakan kata tanya siapa atau apa.
2.predikatDapat berupa kata kerja (verba) atau kelompok kata kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva) atau kelompok kata sifat (frasa adjektival), atau kata benda (nomina) atau kelompok kata benda (frasa nominal). Berada di sebelah kanan predikat. Dapat dicari dengan menggunakan kata tanya mengapa dan bagaimana. 
3.objekBerupa nomina, frasa nominal, atau klausa Berada di sebelah kanan predikat yang berupa kata kerja transitif (verba transitif). Jika predikat bukan berupa verba transitif, objek tidak hadir (tidak muncul) di dalam kalimat tersebut
4.pelengkapDapat berupa nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, dan adjektiva atau frasa adjektival.
5.keteranganDapat berupa nomina (frasa nominal), frasa numeral, berupa frasa preposisional, atau berupa adverbia.

Sumber: (Sasangka, 2014). 

Berdasarkan ciri-ciri di atas, berikut disajikan masing-masing contoh kalimat berdasarkan fungsinya. 

Tabel 3. Contoh Kalimat

No.FungsiKalimat
1. subjekMahasiswa AKN Aceh Barat dominan lulusan SMK
2.predikatPerguruan tinggi vokasi memerlukan kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). 
3.objekMahasiswa membuat proyek akhir di perpustakaan. 
4.pelengkapSaya menganggap pimpinan itu bijaksana
5.keteranganOrang tua saya pernah bekerja di perusahaan tambang batu bara
Sumber: Sasangka (2014).

Contoh kalimat di atas yang ditebalkan merupakan fungsi dari masing-masing unsur kalimat. Setiap fungsi kalimat ditandai dengan ciri masing-masing. Pada contoh (1), fungsi subjek berupa Mahasiswa AKN Aceh Barat. Subjek kalimat tersebut berupa frasa nomina dan ditandai dengan pewatas itu. 

                  Fungsi predikat pada kalimat (2) adalah memerlukan kolaborasi. Predikat pada contoh tersebut merupakan frasa verbal. Predikat tersebut dapat dibuktikan dengan diajukan pertanyaan bagaimana/mengapa perguruan tinggi vokasi?. 

                  Fungsi objek pada kalimat (3) adalah proyek akhirObjek pada kalimat tersebut merupakan frasa nomina. Objek pada kalimat tersebut dapat menjadi subjek apabila diubah dalam konstruksi kalimat pasif, yakni; Proyek akhir dibuat oleh mahasiswa di perpustakaan. 

                  Fungsi pelengkap pada kalimat (4) adalah bijaksana dan dikategorikan dalam adjektiva (kata sifat). Pada kalimat tersebut terdapat kata kerja aktif transitif sehingga pelengkap terletak di sebelah kanan objek. 

                  Fungsi keterangan pada kalimat (4) adalah perusahaan tambang batu bara dan dikategorikan dalam frasa preposisi  (K=FPrep). Perusahaan tambang batu bara merupakan keterangan tempat. Keterangan contoh tersebut bukan merupakan bagian dari predikat sehingga kehadiran fungsi itu di dalam kalimat tidak bersifat wajib. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *