Masjid Agung Baitul A’la, yang juga dikenal sebagai Masjid Giok, merupakan salah satu kebanggaan di Provinsi Aceh. Terletak di Nagan Raya, masjid ini menjadi fenomena unik karena penggunaan batu giok dalam desainnya. Batu giok yang biasanya menjadi perhiasan berharga, dijadikan bagian integral dari dinding, tiang, dan bahkan lantainya.
Pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2010 dan baru selesai pada September 2022 setelah melalui perjuangan dan berbagai rintangan. Menghabiskan waktu selama 12 tahun, pembangunan ini diawali pada masa kepemimpinan Bupati T Zulkarnaini dan Wakil Bupati HM Kasem Ibrahim. Batu giok hijau dengan kekerasan tinggi mencapai skala 7 Mohs, diambil dari pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beuttong, Nagan Raya.
Proses pembuatan lantai batu giok ini melibatkan perajin batu dari Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur, yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam 10 menit untuk memotong sebuah batu menjadi lantai. Masjid ini juga akan diperluas dengan pembangunan empat menara yang diharapkan akan selesai pada tahun 2023.
Batu giok yang mendominasi masjid ini bukan hanya sekadar elemen arsitektur, namun juga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga diharapkan akan menjadi pusat kebudayaan Islam dengan rencana pengembangan fasilitas pendidikan, museum Al Quran, dan buku-buku pengetahuan serta sejarah Islam di dalam kompleksnya.
Kehadiran Masjid Giok telah menarik minat para wisatawan, terutama saat Ramadan, di mana semakin banyak orang yang mengunjungi destinasi wisata religi ini. Meski belum dibuka untuk umum, minat masyarakat untuk melihat masjid ini secara langsung sangat tinggi, sehingga menjadi salah satu destinasi wisata ziarah yang diminati.
Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) juga turut mendukung pembangunan Masjid Giok dengan mengalokasikan anggaran dari APBA 2023 sebesar Rp10 miliar. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan syariat Islam di Aceh serta pengembangan wisata religi dan Islami di daerah tersebut.
Sumber: Atjeh Watch